Selamat Datang

Selamat datang di blog yang sederhana ini. Semua yang ada di blog ini merupakan apa yang saya baca dan saya pelajari ,semoga apa yang ada di blog ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Sunday, September 23, 2012

Aku Ingin Ibu Dan Bapakku....?

Orang tua kadang sudah merasa menjadi orang tua yang baik,namun bagaimana menurut anak andaMungkin saja saat melihat anda,dia melihat orang tua yang jauh dari ideal.Pengekangan dan berbagai macam perlakuan anda yang akhirnya membuat anak menjadi anak nakal dan tidak berprestasi.Saat kita menghadapai anak nakal,kita tidak bisa menyalahkan mereka,tapi sudah seharusnya kita yang berbenah dan mengintrospeksi diri mengenai cara mendidik mereka.Berikut adalah jeritan hati yang mungkin dirasakan oleh anak anda,pahamilah mereka :)

1. Pertanyaan : "Aku ingin ibuku...?"
    Jawab : “Membiarkan aku bermain sesuka hatiku, sebentar saja”

selama ini orang tua kurang memberi kesempatan kepada anak untuk bermain bebas.
orang tua seringkali berpikir bahwa banyak ragam permainan-permainan edukatif sehingga mereka merasa perlu menjadwalkan kapan waktunya menggambar, kapan waktunya bermain puzzle, kapan waktunya bermain basket, kapan waktunya membaca buku cerita, kapan waktunya main game di computer dan sebagainya.
orang tua juga sering berpikir bahwa demi kebaikan dan demi masa depan sang anak, sang anak perlu menikmati permainan-permainan secara merata di sela-sela waktu luangnya yang memang tinggal sedikit karena sebagian besar telah dihabiskan untuk sekolah dan mengikuti berbagai kursus di luar sekolah.Tetapi ternyata permintaan sang anak hanya sederhana: diberi kebebasan bermain sesuka hatinya, menikmati masa kanak-kanaknya.
2. Pertanyaan : “Aku ingin ayahku …"
   Jawab : "Aku ingin ayahku melakukan apa saja seperti dia menuntutku melakukan sesuatu"
Anak kadang tidak mau diajari atau disuruh, apalagi diperintah untuk melakukan ini dan itu. Ia hanya ingin melihat ayahnya melakukan apa saja setiap hari, seperti apa yang diperintahkan kepada sang anak. sang anak ingin ayahnya bangun pagi-pagi kemudian membereskan tempat tidurnya sendiri, makan dan minum tanpa harus dilayani orang lain, menonton TV secukupnya, merapikan sendiri koran yang habis dibacanya dan tidur tepat waktu. Sederhana memang, tetapi hal-hal seperti itu justru sulit dilakukan oleh kebanyakan orang tua.
3. Pertanyaan : "Aku ingin ibuku tidak …"
Jawab : "Menganggapku seperti dirinya”
Dalam banyak hal,orang tua merasa bahwa pengalaman hidupnya yang suka bekerja keras,disiplin, hemat, gigih untuk mencapai sesuatu yang diinginkan itu merupakan sikap yang paling baik dan bijaksana. Hampir-hampir orang tua ingin menjadikan sang anak persis seperti dirinya.Banyak orang tua seringkali ingin menjadikan anak sebagai foto copy dirinya atau bahkan beranggapan bahwa anak adalah orang dewasa dalam bentuk sachet kecil.
4. Pertanyaan : "Aku ingin ayahku tidak …"
Jawab : "Tidak mempersalahkan aku di depan orang lain. Tidak mengatakan bahwa kesalahan-kesalahan kecil yang aku buat adalah dosa”
Tanpa disadari, orang tua sering menuntut anak untuk selalu bersikap dan bertindak benar, hingga hampir-hampir tak memberi tempat kepadanya untuk berbuat kesalahan. Bila orang tua menganggap bahwa setiap kesalahan adalah dosa yang harus diganjar dengan hukuman, maka anakpun akan memilih untuk berbohong dan tidak mau mengakui kesalahan yang telah dibuatnya dengan jujur. Kesulitan baru akan muncul karena orang tua tidak tahu kesalahan apa yang telah dibuat anak, sehingga tidak tahu tindakan apa yang harus kami lakukan untuk mencegah atau menghentikannya.
Ada kalanya anak-anak perlu diberi kesempatan untuk berbuat salah, kemudian iapun bisa belajar dari kesalahannya. Konsekuensi dari sikap dan tindakannya yang salah adakalanya bisa menjadi pelajaran berharga supaya di waktu-waktu mendatang tidak membuat kesalahan yang serupa.
5. Pertanyaan : "Aku ingin ibuku berbicara tentang …"
Jawab : "Berbicara tentang hal-hal yang penting saja"
Kadang hal-hal yang menurut orang tua penting, bukanlah sesuatu yang penting untuk anak.kecerdasan tidak lebih penting dari pada hikmat dan pengenalan akan Tuhan. Pengajaran tentang kasih tidak kalah pentingnya dengan ilmu pengetahuan.
6. Pertanyaan : " Aku ingin ayahku berbicara tentang …"
Jawab : "Aku ingin ayahku berbicara tentang kesalahan-kesalahan nya. Aku ingin ayahku tidak selalu merasa benar, paling hebat dan tidak pernah berbuat salah. Aku ingin ayahku mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepadaku”
 Memang dalam banyak hal, orang tua berbuat benar tetapi sebagai manusia, orang tua tak luput dari kesalahan. Keinginan anak sebenarnya sederhana, yaitu ingin orang tuanya sportif, mau mengakui kesalahnya dan kalau perlu meminta maaf atas kesalahannya, seperti apa yang diajarkan orang tua kepadanya.
7. Pertanyaan : "Aku ingin ibuku setiap hari…"
Jawab : "Aku ingin ibuku mencium dan memelukku erat-erat seperti ia mencium dan memeluk adikku”
Orang tua berpikir bahwa anak yang hampir setinggi dia sudah tidak pantas lagi dipeluk-peluk, apalagi dicium-cium. pelukan hangat dan ciuman sayang seorang ibu tetap dibutuhkan supaya hari-harinya terasa lebih indah.  perlakuan orang tua yang tidak sama kepada anak-anaknya seringkali oleh anak-anak diterjemahkan sebagai tindakan yang tidak adil atau pilih kasih.
8. Pertanyaan : "Aku ingin ayahku setiap hari…"
Jawab : "tersenyum”
Sederhana memang, tetapi seringkali seorang ayah merasa perlu menahan senyumannya demi mempertahankan wibawanya. Padahal kenyataannya senyuman tulus seorang ayah sedikitpun tidak akan melunturkan wibawanya, tetapi justru bisa menambah simpati dan energi bagi anak-anak dalam melakukan segala sesuatu seperti yang ia lihat dari ayahnya setiap hari.
Dalam diamnya anak, dalam senyum anak yang polos dan dalam tingkah polah anak yang membuat orang tua kadang-kadang bangga dan juga kadang-kadang jengkel, ternyata ada banyak “Pesan Yang Tak Terucapkan”.


Seandainya semua ayah mengasihi anak-anaknya, maka tidak ada satupun anak yang kecewa atau marah kepada ayahnya. Anak-anak memang harus diajarkan untuk menghormati ayah dan ibunya, tetapi para ayah (orang tua) tidak boleh membangkitkan amarah di dalam hati anak-anaknya. Para ayah harus mendidik anaknya di dalam ajaran dan nasehat Tuhan.


No comments:

Post a Comment

Pengunjung yang baik itu adalah yang meninggalkan jejak,berkomentarla dengan sopan dan santun :)