1. filsafat mengajarkan kesesatan
sebenarnya sesat, menyimpang, bid'ah, memiliki definisi yang sangat
tergantung pada masing-masing orang, sangat relatif... dan bahkan tesis
para filsuf dahulu dicap gila, sinting, sesat, tetapi di kemudian hari,
tesis itu naik dan dianggap sebagai kebenaran, dan bahkan mempelopori
lahirnya sebuah cabang ilmu pengetahuan tertentu dan atau berkontribusi
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan tsb... seperti diutarakan di
atas, lahirlah sebuah peradaban yang baru... maka dari itu, pemikiran
skeptis amat dibutuhkan sebagai pedoman dasar berfilsafat, bukan berarti
menutup diri dari berbagai jawaban, justru terbuka atas berbagai macam
jawaban...
2. filsafat hanya menghasilkan ilmu nujum, perdukunan, ramal-meramal, dan segala berbau takhayul
kata siapa? ilmu ekonomi lahir berkat filsafat, ilmu sosiologi lahir
berkat filsafat, ilmu politik lahir berkat filsafat, ilmu kalkulus dan
matematika lahir berkat filsafat, ilmu fisika lahir berkat filsafat,
ilmu biologi lahir berkat filsafat, ilmu kimia lahir berkat filsafat,
semua cabang ilmu pengetahuan dan derivatifnya juga lahir berkat
filsafat.... seni dan ekspresi juga buah filsafat, agama Islam lahir
berkat filsafat, agama Kristen lahir berkat filsafat, dll.... perdukunan
juga lahir berkat filsafat, peperangan juga lahir berkat filsafat...
hape lahir berkat filsafat, pesawat lahir berkat filsafat, bahkan
facebook juga lahir berkat filsafat... Mark Zuckerberg pernah bilang
dituduh telah mencuri ide-ide para pengembang aplikasi web jejaring
sosial, si Mark orang Yahudi itu cukup menjawab enteng, "akulah telah membuat ide-ide itu jadi kenyataan! jadi itulah ideku, membuat ide-ide tsb menjadi kenyataan!"...
3. filsafat hanya mengajarkan imajinasi dan cara berkhayal
lho? bukankah manusia sejak dulu sampai sekarang selalu menggunakan
imajinasinya? contoh, orang zaman purba dulu berimajinasi ingin bisa
terbang, dan para filsuf yang juga ilmuwan juga bergelut karena percaya
bahwa mereka bisa menciptakan suatu benda yang dapat membantu manusia
terbang... hasilnya, pesawat, helikopter, balon udara, dll imajinasi
dalam filsafat adalah imajinasi kreatif dan kontemplatif, dan bukan
sembarang berkhayal, karena ketentuan berfilsafat adalah berpikir
bijaksana...
4. para filsuf tidak lebih dari sekedar orang gila
ya, sebagian dianggap gila, karena orang awam tidak mengerti apa maksud dari perkataan para filsuf... ada filsuf berkata: "hakikat manusia adalah seks", maka orang awam akan menilai filsuf ini gila, ngeseks melulu isinya (padahal maksudnya bukan itu) para filsuf berkata: "Tuhan sudah mati",
maka orang awam akan menilai filsuf ini sudah kehilangan akal, Tuhan
kok mati? (padahal maksudnya bukan itu) para filsuf berkata: "Tuhan ada dalam diriku!",
maka orang awam akan menilai filsuf ini gangguan kejiwaan dan sesat
(padahal maksudnya bukan itu) intinya, orang awam hanya dapat
meraba-raba kulit dari kata-kata filsuf, harfiah (letterlijk), bukan
mengerti akan esensi (hakikat) dari kata-kata filsuf itu (figuurlijk)
karena mereka tidak mempelajari konsep sang filsuf (biasanya mereka
menolak mempelajarinya karena sudah terbawa penilaian sendiri atau
pengaruh orang lain bahwa sang filsuf ini orang gila, buat apa
dipelajari)... kita ambil contoh mudah, petuah "gajah di pelupuk mata sendiri tidak terlihat" dimaknai mereka secara letterlijk, mana mungkin gajah bisa nemplok di pelupuk mata (padahal bukan itu maksudnya)...
5. hati-hati!! belajar filsafat bisa jadi orang gila!
sejak kapan belajar bikin gila? :D mungkin maksudnya fenomena lelaku
kebatinan yang bikin gila, gini, di antara pecinta filsafat, ada yang
berkecimpung di dunia asketik atau mistik, dan mencoba bermeditasi
spiritual dan supranatural, salah satu yang terkenal adalah "astral projection"
(dalam beberapa meditasi spiritual seperti Buddhisme, astral projection
merupakan tahap dasar untuk mengontrol kesadaran, atau meditasi
Vipassana)... ketika "keasyikan" bermeditasi dan belum terbiasa
mengontrol kesadaran, fenomena banyak menunjukkan sang pelaku tiba-tiba
mengidap psikosis dan gangguan kejiwaan lainnya... ketika ditanya kepada
keluarganya kenapa dia begitu, keluarganya yang awam berkata: "itu tuh
karena belajar kebatinan gak kuat langsung gitu dah", "itu tuh karena
belajar filsafat gak kuat langsung gitu dah", itu tuh ini tuh :D
akhirnya gosip berkembang seperti itu... tapi ada juga yang tidak gila
beneran, tapi kita menganggapnya gila... boleh di lihat di point ke-4 di
atas...
6. belajar filsafat gak ada gunanya! mending belajar teknik bro, programming bro, bahasa inggris broo!!!
ya, anda pun juga tidak berguna di dunia filsafat :) selebihnya lihat point nomer 2.
sumber
gila,sodara islam apa bukan !!
ReplyDelete